Lubuklinggau, BBJNetwork-Kerusakan jalan Lingkar Selatan masih terlihat di Sepanjang Jalan Fatmawati, akibat aktifitaa angkutan batubara. Dari penelusuran wartawan BBJ Network, Jumat (2/8/2024), sekitar 30 titik kerusakan terdapat dijalur ini. Bahkan areal jembatan yang sebelumnya hanya berupa retakan sekarang sudah bergelombang.
Padahal, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lubuklinggaj belum lama ini kerepotan akibat lalu lalang aktivitas kendaraan bertonase berat, karena harus memperbaiki jalan yang rusak secara darurat.
Tak hanya menimbulkan negatif bagi kesehatan dan kerusakan infrastruktur. Konvoi angkutan batu bara yang terlalu sering, juga mengancam keselamatan pengguna jalan yang kerap melintas di jalan tersebut.
Salah satu warga perumahan Madani Permai RT 08 Kelurahan Lubuk Tanjung, Matnur mengeluhkan, karena ceceran batu bara yang sering tumpah ke jalan pernah membuat ia nyaris celaka.
Betapa tidak, ceceran batu bara di jalan membuat jalanan menjadi licin, apalagi diperparah jika kondisi berkendara di malam hari, karena penerangan di wilayah tersebut juga sangat minim.
“Kemarin diperbaiki juga seperti setengah hati, karena perbaikan seadanya membuat bekas perbaikan malah tak dibersihkan. Pemerintah seolah jangan nampak tidak bekerja saja,” keluh Matnur,.
Akibat aktivitas angkutan batu bara ini, Matnur dan warga lainnya harus mengendarai kendaraan sangat ekstra hati-hati, ketimbang menjadi korban akibat rakusnya kapitalis.
“Lengkap sudah penderitaan kami. Berapa lama lagi harus mengalami kondisi seperti ini. Aku hampir celaka karena menabrak tumpukan batubara yang tercecer di jalanan,” tambah Matnur.
Yang sangat parah pada pangkal jembatan layang bergelombang dan membahayakan pengguna jalan R4 maupun R2